Monday, April 23, 2007

materi kuliah k 4

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Mata Kuliah : Ekonomi Internasional
Semester : Genap/II
Pertemuan : V
Tema : Kerjasama Ekonomi Antar Negara
Pengajar : Tonny D Effendi

Pendahuluan
Sejarah perdagangan internasional telah berkembang sejak abad pertengahan yang dimulai dengan masa merkantilisme dimana kerajaan dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan dengan memberikan proteksi kepada pedagang dalam melakukan perdagangand engan pedagang dari negara lain. perkembangan selanjutnya, merkantilisme justru menimbulkan banyak hambatan dalam perdagangan internasional karena proteksi yang diberikan oleh pemerintah. Oleh karena itu kemudian perdagangan internasional mulai beralih pada pendapat Adam Smith dengan aliran Klasiknya yang menyatakan bahwa negara-negara sebaiknya melakukan spesialisasi prouk perdagangan untuk mendapatkan keunggulan konparatif. Pada saat produksi didalam negeri melimpah, negara-negara melakukan pengurangan hambatan perdagngan internasional dan negara-ngara mulai beralih pada perdagangan bebas untuk mempertukarkan kelebihan barangnya (ekspor) dan mengimpor barang yang dibutuhkan
Pada masa sebelum Perang Dunia II, terjadi perkembangan besar dalam teknologi transportasi yang menyebabkan biaya kirim barnag menjadi rendah, sehingga pemerintah mulai melakukan pengetatan kembali dalam perdagangan internasional untuk melindungi produksi dalam negeri melalui kebijakan proteksi. Selanjutnya, pasca Perang Dunia II, terjadi kerusakan ekonomi yang cukup parah di Eropa, sehingga Amerika Serikat melalui menteri keuangannya, Bretton Woods memberikan tiga paket kebijakan perdagangan bebas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, dengan membentuk tiga badan yaitu :
International Monetary Fund (IMF) yang berfungsi untuk membantu negara-negara yang menghadapi permasalahan internasional seperti ketidakseimbangan dalam neraca perdagangan,
International Trade Organization, yang berfungsi untuk menangani perdagangan internasional dan mendorong berkembangnya perdagangan bebas berdasarkan mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah. Namun pada tahun 1948, senat Amerika Serikat tidak menyetujui ITO.
International Bank for Reconstruction and Development, atau World Bank, yang berfungsi untuk menyalurkan modal investasi internasional bagi negara-negara yang membutuhkan modal.

Kerjasama perdagangan antar negara
Negara-negara melakukan kerjasama perdagangan internasional dengan negara lain untuk meningkatkan perdagangan luar negeri melalui lembaga internasional bilateral, regional dan multilateral. Namun yang menjadi hambatan utama saat itu adalah maslaah tarif yang diberlakukan dimasing-masing negara berbeda sehingga dapat menimbulkan hambatan. Oleh karena itu pada tahun 1947, 23 negara angota GATT mencapai kesepakatan bersama untuk mengurangi berbagai hambatan perdagangan internasional. Dan pada pertemuan tahun 1994 yang kemudian dikenal dengan Putaran Uruguay, 100 anggota GATT menandatangani perjanjian untuk mengubah sistem perdagangan yang proteksionis menjadi lebih liberal.
Selanjutnya kerjasama perdagangan antara negara yang semakin pesat tela menimbulkan ketergantungan anatar negara dan antara penduduk yang semakin besar. Oleh karena itu negara-negara kemudian melakukan spesialisasi produksi dan melakukan kerjasama yang lebih spesifik. Bentuk kerjasama ekonomi antar negara secara umum terdiri dari :
Daerah Perdagangan Bebas. Negara-negara anggota dapat mengurangi hambatan tarif dan quota atar perpindahan barang diantara negara anggota dengan masing-masing negara anggota tetap mempertahankan sistem tarif eksternal dan quotanya sendiri terhadap negara yang bukan anggota. Contoh kerjasama ekonomi ini adalah : NAFTA, EFTA dan AFTA
Perserikatan Pabean. Perserikatan pabean berfungsi untuk mengkoordinasikan beberapa kebijakan ekonomi dari beberapa negara anggota dengan cara menggabungkan tarif negara-negara anggota menjadi satu sistem tarif.
Pasar Bersama. Pasar bersama merupakan gabungan dari perserikatan pabean dengan daerah perdagangan bebas untuk mempermudah mobilitas faktor produksi tenaga kerja dan modal.
Kebaikan pasar bersama :
- melakukan kebijakan ekonomi, sosial dan politik yang homogen
- setiap negara menjaga konsitensi peraturan perdagngan antara negara anggota
Kelemahan pasar bersama :
- penafsiran yang berbeda akan menimbulkan rintangan non tarif

Bentuk-bentuk Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi dapat dilakukan minimal oleh dua negara sehingga disebut sebagai integrasi ekonomi bilateral. Jika banyak negara yang bergabung maka kemudian disebut sebagai integrasi ekonomi multilateral.
Integrasi ekonomi bilateral. Integrasi ekonomi bilateral merupakan persetujuan perdagngan antara dua negara dengan tujuan utama untuk mengatasi permasalahan :
- keseimbangan negara perdagangan. Dua negara atau G to G mengadakan persetujuan untuk menjaga keseimbangan neraca perdagngan (trade account). Misalnya antara Amerika Serikat dengan Jepang
- kebutuhan dana investasi. Permaslahan kebutuhan dana investasi ini dapat diatasi dengan mendorong investasi di negara berkembang dengan mengadakan perjanjian bilateral dengan negara investor dalam hal asuransi kerugian atas investasi dan negara tuan rumah harus memenuhi kewajiban mengembalikan investasi.
- pembatasan perdagangan produk khusus. Perjanjian ini digunakan untuk membatasi perdagangan produk-produk khusus seperti misalnya minyak dan gas bumi.
Integrasi Ekonomi Multilateral
Iklim usaha yang cukup pesat dalam perdagangan internasional telah menjadikan industri rumahtangga menjadi sebuah perusahaan raksasa yang tidak mengenal batas-batas negara dan banyaknya MNC ini telah mendorong terjadinya transmisi internasional yang didukung dengan adanya perkembangan dibidang keuangan, perbankan, investor, jasa konsultan, konstruksi, sehingga batas-batas negara menjadi kabur dan memperbesar saling ketergantungan antar negara, saling keterganutungan inilah yang kemudian menyebabkan beberapa negara memiliki rencana untuk membentuk suatu kerjasama multilateral seperti contohnya Masyarakat Ekonomi Eropa yang kemudian terintegrasi lagi menjadi Uni Eropa.

Hubungan Antara Negara Besar-Kecil atau Negara Maju-Berkembang
Negara Debitor-Kreditor
Untuk melaksanakan pembangunan ekonomi suatu negara maka negara berkembang khususnya memerlukan dana investasi yang dapat diperoleh setelah mendapatkan bantuan dari negara kreditur.
negara kreditor (creditor country) adalah negara yang memiliki nilai kekayaan sendiri yang melebihi jumlah nilai seluruh kekayaan asing yang tertanam dinegaranya. Nilai kekayaan sendiri terdiri dari pemilikan harta benda, penyertaan modal dan piutang.
Negara debitur (debitur country) adalah negara yang seluruh kekayaan yang tertanam diluar negeri lebih kecil daripada jumlah nilai kekayaan negara lain yang tertanam dinegara tersebut.
Masing-masing negara, baik negara maju maupun negara berkembang memiliki keunggulan komparatif masing-masing. Negara berkembang biasanya memiliki keunggulan komparatif yang terdiri dari sumber daya alam dan tenaga kerja. Sedangkan negara maju memiliki keunggulan komparatif dibidang teknologi dan kapital. Pertemuan kebutuhan dari kedua negara kecil dan negara besar ini menimbulkan adanya ketergantungan dalam bentuk transaksi perdagangan internasional yang dapat dilihat pada neraca pembayaran dari kedua negara tersebut.
Penanaman Modal Asing
Penduduk dari suatu negara (domestic) dapat melakukan kerjasama dengan penduduk negara lain (foreign), misalnya untuk mendirikan perusahaan patungan dalam rangka penanaman modal asing (PMA) atau penanaman modal dalam negeri (PMDN)
Utang Piutang
Negara berkembang biasanya belum siap dengan sarana prasarana untuk kepentingan umum agar penduduk negerinya dapat membangun perusahaan-perusahaan industri. Hal ini biasanya disebabkan oleh permasalahan klasik dimana penerimaan dalam negeri dari pajak, retribusi atau pungutan lainnya hanya sekedar menutupi pengeluaran operasional, tetapi tidak mencukupi kebutuhan dana pembangunan sarana publik. Untuk mambangun sarana jalan, jembatan, listrik, air bersih dan telekomunikasi, negara kecil memperoleh bantuan dari negara besar dalam bentuk pinjaman luar negeri.

No comments: