Monday, April 23, 2007

Materi kuliah ke 5

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Mata Kuliah : Ekonomi Internasional
Semester : Genap/II
Pertemuan : VI
Tema : Siklus Perdagangan Bebas Menuju Sistem Perlindungan Tarif dan Blok Perdagangan
Pengajar : Tonny D Effendi

Pendahuluan
Perkembangan perdagangan internasional pada awalnya telah diwarnai denga pasar bebas. Pasar bebas pada awalnya membawa harapan tentang semakin mudahnya aliran barang dan jasa antar negara sehingga memicu peningkatan kualitas dan kualitas brang yang diperdagangkan karena terkait dengan persaingan yang tinggi. Namun disisi lain, pasar bebas juga mendapatkan kritikan dari beberapa pihak terutama dari negara dunia ketiga.
Negara dunia ketiga beranggapan bahwa pasar bebas justru membawa kesengsaraan karena “dipaksakan” kepada kondisi perekonomian mereka yang belum mamapu menerima arus peraingan bebeas yang bergulir dalam pasar bebas. Terapat kekhawatiran bahwa dengan adanya pasar bebas maka produksi atau industri didalam negeri akan mati akrena tergerus oleh masuknya barang dari luar negeri dengan kualitas yang lebih bagus dan harga yang bersaing. Oleh karena itu kemudian usulan pasar bebeas mendapatkan tentangan dari negara-negara dunia ketiga dan menganggap pasar bebas dalah bentuk dari imperialisme gaya baru dari negara-negara kaya.
Ternyata kritikan dan ketakutan akan hancurnya produksi dalam negeri akibat dari perdagangan bebas tidak hanya dirasakan oleh negara dunia ketiga yang sebagian besar adalah negara-negara berkembang. Negara-negara maju pun ternyata memiliki kekhawatiran terhadap pasar bebas yang mereka gagas sendiri. Hal ini terkait dengan perkembangan yang ada dimana, taruhlah benar jika mereka menguasai teknologi dan informasi sebagai sebuah komoditas yang menjanjikan di era masyarakat moden, namun disisi lain produksi non teknologi seperti migas, barang pertanian dan manufktur, ternyata industri dalam negeri mereka tidak mencukupi untuk kebutuhan dalam negerinya. Dengan kata lain mereka harus impor dari negara lain. sebagain besar impor produk pertanian mereka berasal dari negara berkembang. Ketika negara berkembang sedang mengalami limpahan produksi pertanian maka muncul kekhawatirand ari engara maju tentang bahaya limpahan produk pertanian ini terhadap produk pertanian lokal mereka.
Menghadapi fenomena yang demikian itu maka beberapa negara mencoba untuk melakukan penanggulangan dalam menghadapi dampak pasar bebas bagi perekonomian domestik mereka. Setidaknya mereka mengambil dua cara dari dalam dan dari luar :
Dari dalam negeri, mereka melakukan berbagai hambatan dan prokteksi untuk beberapa produk dalam negeri
Dari luar negeri, dengan cara menggandeng beberapa negara untuk membentuk blok perdagngan untuk melindungi ekonomi domestik amsing-masing negara.

Oleh karena itu kemudian berkembanglah siklus utama dalam perekonomian internasional yaitu :
siklus 1 : dimana pernaan dari perdagngan bebas (free trade) sangat dominan
siklus 2 : terjadi sistem perlindungan tarif terhadap produk hasil industri didalam negeri.

Free Trade
Gagasan ini diusung oleh Adam Smith dan David Ricardo untuk menciptakan spesialisasi perdagangan antar negara melalui pembagian kerja untuk menghasilkan produk yang melebihi kebtuhan dalam negeri dan mengeluarkan kelebihannya dengan produk lain yang tidak dihasilkan atau tidak produktif. Siklus ini dapat terjadi ketika pemerintah tidak ikut campur atau tidak ada hambatan tarif. Permasalahan yang ekmudian muncul adalah ketika spesialisasi barang dari suatu negara merupakan spesialisasi brang pula di negar lain. hal ini akan munmbuhkan persaingan sekaligus ancaman terhadap produk dalam negeri. Oleh karena itu gagasan tentang pasar bebas menjadi diperhitungkan ulang.

Tarrif Protection
Pada masa ini kemudian muncul aktor baru yang menjadi sangat dominan yaitu MNC. Dlaam penelitian Earn Engel diketahui pada masa awal pasar bebas terjadi perubahan perdangan berdasarkan Fast Track of rapid Growth Development dimana negara-negara mulai melakukan spesialisasi dengan mendahulukan berdirinya perusahaan industri yang mendukung sektor pertanian. Dan hal ini banyak dilakukan oleh MNC , terbukti dengan terjadinya transfer of goods and services sebagai akibat adanya kemajuan dan perkembangan teknologi transportasi.
Dalam perkembangan ini, fakta yang terjadi di Eropa adalah ketika harga barang impor lebih rendah daripada harga barang sejenis di Eropa sehingga hal ini merupakan pukulan berat bagi hasil produksi Eropa. Untuk melindungi industri dalam negeri Eropa, negara-negara MEE memberlakukan perlindungan tarif. Dalam sisi ini akhirnya kita bisa melihat bahwa telah terjadi pergeseran paradigma dari sitem free trade menjadi sistem proteksi tarif.

Blok Perdagangan
Sebagai tindak lanjut dari perkembangan proteksi tarif, beberapa negara di dunia mengeluhkan adanya proteksi tarif yang terlalu berlebihan di negara-negara tertentu sehingga menyulitkan perdagangan antar negara. Hal itulah yang kemudian mendorong beberapa negara untuk mengadakan perjenjian tentang tingkat tarifperdagangan atau yang disebut dengan GATT (General Agreement for Trade and Tarifft).
Namun terjnyata pad atahun 1993 – 1994 anggota GATT tidak mencapai kesepakatan menegnai tarif ini di Geneva. Oleh karena itu beberapa negara akhirnya mengambil inisiatif untuk membentuk blok perdagangan dengan negara lain yaitu kerjasama intensif yang diarahkan pada perlindungan produksi dalam negeri. Beberapa yang terkenal yaitu blok perdagangan Amerika Utara (NAFTA), blok perdagangan Eropa (EFTA) dan mengusung pada blok perdagngan Asia (AFTA)





Bentuk Proteksi Dalam Negeri
Tarif Barrier
Tarrift Barrier terdiri dari duamacam yaitu bea masuk dan bea mauk tambahan. Yaitu trindakan pembebanan bea impor atas pos tarif hasil industro yang akan diimpor masuk ke pabeanan Indonesia misalnya. Bila bea masuk tidak cukup tinggio misalnya BM = 10%, dalam situasi tertentu untuk melindungi hasil produksi dalam negeri dapat dikenakan bea masuk tambahan misalnya BMT = 10 % sehingga totalnya 20%.
Quota (pembatasan impor)
Quota meruapakn cara yang cukup efektif untuk membatasi impor dari luar negeri. Analoginya adalah ketika kebutuhan dalam negeri tidak bisa dicukupi oleh produksi dalam negeri maka pemerintah mengadakan impor dari luar yang jumlahnya telah ditentukan sehingga terjadi pembatasan jumlah barang yang masuk.
Non Tarif Barrier (NTB)
Pembatasan ini berkaitan dengan segala hambatan yang dilakukan oleh pemerintah diluar tarif. Salah satu caranya adalah melalui perijinan dengan hanya memberikan satu kesempatan kepada pihak tertentu untuk mengadakan impor. Misalnya dengan melakukan penunjukan kepada salahs atu perusahaan tertentu untuk melakukan impor.
Duty Draw dan Duty Exemption
Pemberian subsidi ekspor yang dikenal sebagai sertifikasi ekspor telah berhasil mendorong ekspor non migas, tetapi menghadapi tindakan balasan dari negara tujuan.

Blok Perdagangan
Untuk mengatasi permasalahan pemasaran barang-barang hasil industri dalam negeri, negara sosialislah yang pada awalnya memberntuk blok perdagangan.
Counter Purchases
Negara sosialis melkukan praktek blok pedagangan melalui barter gaya baru yang disebut sebagai imbal beli (counter purchases)
Blok Perdagangan MEE
Lahirnya Economics European Community (EEC) adalah untuk melakukan perdagangan regional atau kerjasama perdagangan diantara negara-negara anggota MEE
Blok Perdagangan Amerika
NAFTA terdiri dari negara-negara Amerika, Kanada dan Amerika Latin. Pada hakikatnya, tujuan NAFTA adalah untuk mengatasi maslaah perdagangan hasil industri dalam negeri anggota blok perdagangan.

No comments: